Hutan, berikut
tanah yang berada di bawahnya, yang ada di seluruh dunia saat ini diperkirakan menyimpan
lebih dari satu triliun ton karbon. Jumlah ini dua kali jumlah karbon yang ada
di atmosfer atau setara dengan berat sekitar 2,000 kali berat total dari 7
miliar manusia yang hidup di dunia, dengan perkiraan
berat rata-rata 70 kg per orang. Ketika hutan mengalami peningkatan kepadatan
maupun luas, hutan akan berperan sebagai “penyerap karbon”, karena mereka
mengambil karbon yang ada di atmosfer dan menyimpannya. Sebaliknya, hutan juga
dapat menjadi “sumber emisi karbon” dan penyebab perubahan iklim, jika semua
hutan ditebangi, diubah peruntukannya dan terbakar. Kita dapat membayangkan berapa
besar karbon dioksida yang akan dilepaskan kembali ke atmosfer dalam kondisi
yang demikian. Hal ini akan menyebabkan perubahan yang besar pada sistem cuaca
dan iklim.
Siklus Karbon
|
Karbon dilepaskan ke atmosfer yang disebut "carbon source"
dan disimpan dalam tanaman, hewan,
sedimen dan air yang
disebut "carbon
sink". Melalui fotosintesis (proses tumbuhan menangkap energi matahari dan menggunakannya untuk tumbuh), tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer dan
melepaskan oksigen. Karbon dioksida diubah
menjadi senyawa karbon yang
membentuk tubuh tanaman,
kemudian disimpan pada bagian atas tanah tumbuhan (batang,
daun dan organ reproduksi) dan bagian
di bawah tanah (akar). Pada langkah
berikutnya, hewan memakan tanaman,
menyerap oksigen dan menghembuskan karbon dioksida. Karbon dioksida yang dihasilkan oleh hewan kemudian tersedia bagi tumbuhan untuk digunakan dalam fotosintesis. Karbon tersimpan dalam bagian tumbuhan yang tidak dimakan oleh hewan (serasah) yang akhirnya
diuraikan oleh mikroorganisme dekomposer hingga
menghasilkan karbon yang dilepaskan ke
atmosfer atau terkubur di sedimen mangrove serta
terbawa aliran sungai menuju ke laut (Kristensen dkk. 2008). Dalam siklus karbon di laut, karbon terlarut
digunakan oleh fitoplankton dalam fotosintesis dan menghasilkan C organik. Fitoplankton selanjutnya dimakan oleh zooplankton,
kemudian zooplankton dimakan ikan kecil dan ikan kecil dimakan oleh ikan-ikan
besar. |
Mempertahankan
hutan secara utuh akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida di atmosfer
dan juga memperlambat efek perubahan iklim. Stok karbon dalam biomasa hutan
berkurang 0.5 Gt tiap tahunnya selama periode 2005–2010 karena berkurangnya
luasan hutan. Salah satunya karena deforestasi (FAO 2010). Deforestasi di
berbagai belahan dunia memberikan kontribusi 12-17% emisi karbon dioksida
secara global setiap tahun. Sehingga, jika kita kehilangan hutan, kita tidak
hanya akan kehilangan fungsi penyerapan hutan, tetapi juga karbon yang telah
disimpan di dalam tanah dan tumbuhan dilepaskan ke atmosfer lagi, kemudian
selanjutnya memperparah perubahan iklim.
|
Peningkatan emisi karbon dunia |
Hutan lebih
dirasakan fungsinya dalam mengatasi perubahan iklim dari pada sekedar menyerap
gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Hutan berperan menjaga tutupan awan, memantulkan
sinar matahari kembali keluar dari atmosfer, mendorong transformasi dari air menjadi
uap dan meningkatkan kelembaban di atmosfer, yang akan mendinginkan udara.
Selain itu, melalui penyediaan fungsi-fungsi lingkungan yang berbeda dan
memenuhi kebutuhan hidup, hutan juga membantu dalam melakukan strategi
penyesuaian mata pencaharian manusia yang diakibatkan perubahan iklim. Lebih
dari 1,6 milyar orang di seluruh dunia mata pencahariannya bergantung pada
sumber daya hutan, yang akan menjadi sumber teramat penting bagi pemenuhan gizi
dan pendapatan pada saat terjadi tekanan iklim dan kegagalan panen.
|
Masyarakat sekitar hutan mengambil ranting-ranting kayu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya |
|
Hutan mendinginkan udara (Kawasan Hutan di Pulau Obi, Maluku Utara) |
Referensi:
FAO. 2010. Global forest resources assessment 2010: Main report. FAO Forestry Paper 163. Food
and Agriculture Organization of The United Nations. Rome: xxxi + 340.
Kristensen,
E., S. Bouillon, T. Dittmar & C. Marchand. 2008. Organic carbon dynamics in
mangrove ecosystems: A review. Aquatic
Botany 89:
201--219.
0 comments:
Post a Comment