Dampak dan bahaya diabetes melitus – Penyakit diabetes militus merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Penyakit diabetes melitus penyebab kematian nomor 6 di dunia. Di Indonesia diabetes melitus (DM) merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan, karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung danstroke. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4% meninggal sebelum usia 70 tahun. Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat dikatakan sering merenggut nyawa manusia karena pola makan dan gaya hidupnya. Salah satu penyebab Diabetes adalah kurangnya pencatatan dan pemantauan kondisi gula darah, sehingga menyebabkan seseorang tidak tanggap terhadap kondisi gula darahnya. Adapun masalah paling utama sesorang tidak melakukan pemantaun gula darah adalah sering mengalamai kelupaan melakukan pencatatan karena tidak ada yang mengingatkan.
Seiring perkembangan waktu, seseorang telah melupakan betapa pentingnya mengatur pola hidup sehat. Seseorang lebih mementingkan pekerjaannya daripada melakukan pemeriksaan gula darahnya. Padahal penyakit Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat dikatakan sering merenggut nyawa manusia. Seseorang yang menderita diabates harus melakukan pengontrolan terhadap gula darahnya, mengatur kembali gaya hidup sehat disertai dengan pola makan yang teratur. Hal ini tentu saja sangat merepotkan bagi penderita diabetes yang memiliki kegiatan super padat. Hal ini tak lepas dari mereka tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan pencatatan gula darah ataupun konsultasi langsung dengan dokter. Terkadang setelah seseorang penderita diabetes melakukan pengecekan gula darah, hasil dari pengecekan gula darah dibuang atau ditulis di selembar kertas. Tentu saja hal ini sangat riskan, karena hasil pengecekan gula darah sangatlah penting untuk memantau atau mengontrol perkembangan setiap minggunya.
Seseorang dianggap menderita diabetes melitus atau kencing manis jika kadar gula darahnya melebihi 126 mg/dl (puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Meski demikian, biasanya penderita diabetes baru merasakan gejala diabetes setelah gula darahnya melewati 270 mg/dl. Oleh sebab itu, untuk pencegahan terbaik sebaiknya tidak mengandalkan gejala-gejala diabetes untuk mendeteksi penyakit tersebut pada tubuh kita. Sebaiknya langsung tes darah dan tes urin untuk mendapatkan hasil yang akurat, baca juga artikel mengenai tips cara mencegah diabetes melitus. Bagi anda penderita diabetes sekarang sudah banyak tips cara pengobatan alami dan aman dalam mengatasi diabetes melitus salah satunya adalah dengan konsumsi ekstrak teripang, berdasarkan penelitian ekstrak teripang efektif dalam mengobati diabetes melitus
0 comments:
Post a Comment